Penipuan Investasi

Investasi merupakan salah satu jalur cepat yang dikenalkan oleh Robert T kyosaki dalam bukunya Rich Dad and Poor Dad. Di Indonesia Investasi merupakan salah satu teknik menabung yang disukai oleh beberapa kalangan mampu untuk mengamankan asetnya atas ancaman inflasi dari tahun ke tahun. Beberapa teknik investasi populer diantaranya adalah menyimpan emas, membeli tanah, membeli rumah kontrakan, membeli rumah kos sampai dengan produk investasi lembaga keuangan seperti deposito sampai dengan reksadana saham.

Namun demikian ternyata masih ada juga masyarakat dunia yang melirik cara cepat menjadi kaya yang mungkin di tawarkan melalui skema investasi khusus. Beberapa dari mereka mungkin berhasil namun demikian beberapa yang lain justru terjerat dalam kasus penipuan uang seperti praktek arisan berantai, penggandaan uang sampai penipuan investasi dengan teknik yang lebih tinggi seperti investasi forex. Berikut adalah kutipan detik mengenai penipuan investasi dengan skema Ponzi yang muncul di Amerika.


Setelah Bernard Madoff, kini tipu-tipu investasi ala skema Ponzi kembali muncul di Amerika Serikat. Kali ini tipu-tipu investasi itu dilakukan oleh Nicholas Cosmo, yang merupakan chief executive Agape World. Namun kerugian investasi yang dilakukan Cosmo ini tidak sefantastis kerugian akibat aksi tipu Madoff. Investasi berkedok skema Ponzi yang dilakukan oleh Cosmo itu diduga telah merugikan 1.500 investor hingga US$370 juta.

Para investor dijanjikan uangnya akan diinvestasikan untuk pemberian pinjaman komersial yang menguntungkan. Namun kenyataannya, semua uang investor dibagi-bagi dan digunakan untuk membayar keuntungan semu. "Terdakwa yang mengoperasikan skema Ponzi klasik dengan tujuan memperkaya diri sendiri dan rekannya atas biaya dari para investor, sekarang sudah dipenjara dan investigasi pemerintah terus berlanjut," ujar jaksa AS, Benton Campbell, seperti dikutip dari AFP, Rabu (28/1/2009).

Skema Ponzi merupakan sebuah istilah untuk praktik kotor dalam bisnis keuangan yang menjanjikan pemberian keuntungan berlipat ganda yang jauh lebih tinggi dari keuntungan bisnis riil bagi investor. Para invesor umumnya tidak tahu dan tidak mau tahu darimana perusahaan membayar keuntungan yang dijanjikan. Di Indonesia, kasus serupa ini juga pernah terjadi dimana sebuah perusahaan menjanjikan keuntungan besar, namun sebenarnya keuntungan itu dibayar dengan dana yang masuk dari anggota baru. Tidak pernah ada investasi riil. Kasus besar yang pernah terjadi adalah penipuan PT Qurnia Subur Alam Raya atau QSAR yang menggelapkan dana nasabah melalui investasi agribisnisnya.

Skema Ponzi yang dilakukan oleh Madoff paling mengguncang. Kerugian yang ditimbulkan akibat aksi mantan chairman Nasdaq itu meliputi lembaga keuangan internasional, yayasan amal hingga sejumlah petinggi hingga jutaan dolar AS. Madoff, 70 tahun, kini menjadi tahanan rumah di New York setelah membayar jaminan. Tipu-tipu skema Ponzi lain juga dilakukan oleh Arthur Nadel, yang sempat menghilang hampir 2 pekan sebelum akhirnya ditangkap. Nadel, 76 tahun, diduga mengoperasikan 6 hedge fund yang mengelola dana hingga US$ 342 juta, sebelum akhirnya ketahuan hanya memiliki dana US$ 1 juta.

Atas maraknya aksi tipu-tipu investasi, Campbel pun mengingatkan para investor untuk tetap berhati-hati. "Dalam kondisi perekonomian yang sulit kali ini, maka jika ada kesempatan investasi yang sepertinya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, yang menjanjikan keuntungan tinggi tidak sewajarnya dan secara nyata tidak ada risiko, maka kemungkinan itu bukan pada levelnya," ujar Campbel. Agape World Inc sebelumnya sempat masuk dalam 100 perusahaan yang paling cepat tumbuh di AS versi Enterpreneur Magazine 2008.

Menurut harian Long Island, Agape World menjanjikan tingkat keuntungan hingga 14% hanya dalam 72 hari. Cosmo yang merupakan pendiri Agape World, ternyata sebelumnya pernah dipenjara dan dibebaskan pada tahun 2000. Cosmo dipenjara karena merugikan investor di Long Island, dan diperintahkan untuk menjalani terapi penyembuhan kecanduan judi.

Tidak ada komentar: